Kitab La Galigo Tidaklah Lebih Tua dari Aksara (Huruf) Lontara


Kitab La Galigo Tidaklah Lebih Tua dari Aksara (Huruf) Lontara
Oleh : Daeng Palallo

Kitab dan Aksara ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kitab La Galigo atau biasa juga disebut Kitab Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis Makassar di Sulawesi Selatan dalam bentuk puisi. Ditulis dalam huruf lontara. Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima.Epik ini panjangnya melebihi kitab Mahabharata dari India, bahkan ada yang menduga bahwa epik ini lebih tua dari Kitab Mahabarata yang dari India itu.

Aksara Lontara adalah aksara yang dipakai dalam Kitab La Galigo. Adalah Daeng Pamatte yang dikenal sebagai pencipta aksara lontara, sebagaimana disebutkan dalam Lontara Gowa (catatan harian kerajaan), berikut kutipannya :
(…iapa anne karaeng uru apparek rapang bicara, timu-timu ri bunduka. Sabannarakna minne Karaenga nikana Daeng Pamatte. la sabannarak, la Tumailalang, iatommi Daeng Pamatte ampareki lontarak Mangkasarak).
(…Baru Raja inilah yang pertama membuat undang-undang dan peraturan perang. Syahbandar raja ini bernama Daeng Pamatte, dia syahbandar dan dia juga Tumailalang, Daeng Pamatte inilah yang membuat lontarak Makassar).
Lahirnya aksara lontara, bermula karena ia (Daeng Pamatte) diperintah oleh Karaeng Tumapakrisi Kallongna untuk mencipta hurup Makassar. Hal ini mungkin didasari kebutuhan dan kesadaran dari Baginda waktu itu, agar pemerintah kerajaan dapat berkomunikasi secara tulis-menulis, dan agar peristiwa-peristiwa kerajaan dapat dicatat secara tertulis. Aksara lontara sendiri sudah mengalami perkembangan dan perubahan baik jumlah maupun bentuknya sejak diciptakannya.

Lantas apa yang membuat orang-orang beranggapan/ berpendapat bahwa Kitab Galigo itu lebih tua dari Aksara Lontara itu sendiri…? Jawabannya adalah karena Kitab Galigo tersebut bercerita mengenai awal dimulainya “penciptaan” dunia serta bercerita mengenai “manusia pertama” sebagai penghuni bumi, juga tidak lepas dari isinya yang penuh dengan mitos. Kalau demikian apa bedanya dengan Al-Quran sebagai kitab suci serta kitab-kitab suci lainnya yang ada sekarang ini, yang juga didalamnya banyak bercerita mengenai awal penciptaan dunia serta penciptaan manusia pertama, yang didalamnya juga banyak mengandung makna yang tersembunyi. Dapatkah kita katakan bahwa Kitab Suci tersebut lebih dahulu ada daripada tulisan/ aksara yang dipakai dalam kitab tersebut…? Jawabannya adalah TIDAK.....oleh karena tidaklah mungkin suatu kitab bisa tercipta tanpa adanya aksara/ tulisan lebih dahulu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kitab Galigo tidaklah lebih tua dari Aksara Lontara. Adapun tua (lebih dahulu ada) yang dimaksud adalah ceritanya dan bukanlah kitabnya, oleh karena suatu cerita dapat hidup dan berkembang sepanjang keberadaan manusia itu sendiri.@dp 

Terima Kasih sudah membaca, jika artikel ini bermanfaat, silahkan di Share ke orang-orang terdekat. Like juga Fanpage kami untuk mengetahui informasi lainnya @makassarpunyacerita 

Video Pilihan 


Comments

  1. Tulisan investigasi yg sangat menambah wawasan dan pencerahan sejarah Sulawesi

    ReplyDelete
  2. Teruslah utk melestarikan budaya kita, agar anak cucu kita tahu bahwa Manusia Bugis, adlh manusia yg berperadaban tingggi, jika itu diikuti mereka tdk akan terlantar ditengah-tengah budaya lainnya....

    ReplyDelete
  3. assalamualaikum.
    Kepada yth.
    Penulis.
    Maaf sebelumnya, sungguh mulia Anda, semoga tetap dalam cinta n kasih Allah S.W.T., Amin.
    Saya mau bertanya, Apakah Bugis Makassar atau Bugis dan Makassar?
    Karena keduanya serumpun namun, masing2 memiliki keunikan. Dan tolong konsisten dalam penyebutan suku dan hasil karyanya agar tidak ada ambiguitas.
    Terima kasih.
    Salam Hormat ku.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lirik dan Terjemahan Lagu Tea Tonja

Lirik dan Terjemahan Lagu Julei ri Kau

LIRIK DAN TERJEMAHAN LAGU PANGNGUKRANGI