Posts

Showing posts with the label Artikel

Desain Rumah Tradisional Makassar dan Filosofinya

Image
Desain Rumah Tradisional Makassar dan Filosofinya Oleh : Daeng Palallo Sama halnya dengan rumah tradisional Indonesia lainnya,   rumah tradisional Makassar juga menggunakan kayu sebagai bahan utamanya. Balla' Mangkasara atau rumah tradisional Makassar pada umumnya terdiri atas tiga bagian bangunan yakni bangunan depan, bangunan tengah dan bangunan belakang. Bangunan depan disebut dengan   paladang   atau teras rumah, banguan tengah disebut   kale balla   atau badan rumah, adapun bangunan belakang disebut   balla pallu   atau dapur. Paladang   atau teras rumah berfungsi sebagai tempat bersantai ataupun tempat menunggu,   kale balla   atau badan rumah berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang keluarga, sedangkan   balla pallu   atau dapur digunakan untuk kegiatan masak memasak maupun menyimpan alat-alat masak, juga sebagai ruang makan. Kale balla atau badan rumah merupakan bangunan induk, mempunyai bentuk segi empat dengan 5 tiang penyangga ke arah samping atau lebih dan empat tian

Mengenal Kerajaan-Kerajaan Tua Makassar Bagian Pertama : Kerajaan BorongloE

Image
Mengenal Kerajaan-Kerajaan Tua Makassar Bagian Pertama : Kerajaan BorongloE Oleh : Daeng Palallo Dahulu, menurut   tradisi, masyarakat adat BorongloE merupakan wilayah yang mandiri dan luas. Entri ini terbagi menjadi dua, yakni BorongloE dan Songkolo. Saat itu seorang perempuan memerintah di BorongloE yang disebut Bau’. Berikut ini, asal muasal dari Bau’ ini : Suatu hari terjadi badai besar yang melanda BorongLoe, disertai dengan kilatan petir. Ketika semuanya tenang, ditemukanlah di sebuah hutan di sebelah barat kampung Songkolo sebuah rumah besar berperabot lengkap, yang tiba-tiba muncul dari tanah, rumah itu terdiri dari tujuh petak ruangan (paqdaserang). Bersamaan dengan itu muncul pula seorang perempuan muda; yang satu tangannya memegang bendera (yang diberi nama*); di satu tangannya lagi memegang badik runcing di kedua sisinya. Sarung badik itu seluruhnya dari emas; cincin di sekelilingnya juga terbuat dari emas yang menyala setebal kepalan tangan anak-anak; gagangnya juga te

PROSESI PERNIKAHAN ADAT MAKASSAR

Image
Prosesi Pernikahan Adat Makassar Oleh : Daeng Palallo Bagi orang Makassar, pernikahan paling baik adalah pernikahan yang melalui peminangan. Adapun prosesi pernikahan adat Makassar diawali dengan proses yang dikenal dengan istilah A’jangan-jangan na A’pesa-pesa yakni penjajakan secara rahasia oleh pihak keluarga laki-Iaki pada calon mempelai perempuan, di akhiri dengan prosesi acara Akbangngi Matoang yakni bermalam selama tiga malam pada masing-masing rumah orang tua dari kedua mempelai. Pra Pesta a.    A’jangang-jangang na A’pesa-pesa A’jangang-jangang adalah usaha yang dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki untuk mencari informasi tentang seorang gadis yang berkenan dihati. Sedangkan A’pesa-pesa adalah mencari tahu apakah sang gadis belum ada yang punya atau belum terikat dengan seseorang . Tahap ini merupakan tahap awal. Jika tahap ini selesai dan sudah didapatkan sebuah keputusan yang telah disepakati oleh keluarga, maka proses selanjutnya, pihak keluarg

MAKASSAR BUKAN BUGIS MAKASSAR

Image
Makassar Bukan Bugis Makassar Oleh :  Tadjuddin Maknun Universitas Hasanuddin 2015 Abstrak Di Sulawesi Selatan terdapat empat suku bangsa (etnik), yaitu suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Namun, setelah Provinsi Sulawesi Selatan dimekarkan menjadi Provinsi Sulawesi Barat, kebanyakan wilayah yang didiami oleh suku Mandar masuk wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Wilayah yang didiami suku Bugis beserta semangat dan kebudayaan yang dimilikinya, yaitu Kabupaten Bone, Wajo, Soppeng, Sidenreng Rappang, Parepare, Sinjai, Bulukumba,   Palopo, dan Luwu. Wilayah ya n g didiami suku Makassar beserta semangat dan kebudayaan yang dimilikinya pada umumnya berada di bagian selatan jazirah Sulawesi Selatan, meliputi Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar, Bulukumba (sebagian), Maros (sebagian),dan Pangkajene Kepulauan (sebagian). Wilayah yang didiami suku Toraja beserta semangat dan kebudayaan yang dimilikinya, yaitu Kabupaten Tana Toraja, Enrekang (s