Daftar Raja-Raja/ Penguasa Gowa [LENGKAP]
img_andiesta.blogspot.com |
Daftar Raja-Raja/ Penguasa Gowa
Oleh : Daeng Palallo
Kerajaan Gowa adalah sebuah kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Kepulauan Hindia. Mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17. Menguasai hampir seluruh pulau-pulau Hindia bagian timur, meliputi : seluruh Sulawesi; pulau Sangir-Talaud; pulau-pulau Mindanao; pulau-pulau Banda; pulau-pulau Aru; pulau Timor; Manggarai, Ende di Nusa Tenggara; pulau Sumbawa, pulau Lombok; Negeri Kutai dan Pasir di pulau Borneo.
Dalam Lontara Patturioloang Gowa (catatan resmi kerajaan Gowa), silsilah Raja-Raja Gowa dimulai dari Batara Guru. Namun kerajaan ini dikatakan barulah terbentuk dimasa Tumanurunga.
Berikut Daftar Raja-Raja/ Penguasa Gowa mulai dari Tumanurunga :
- Tumanurunga bersama Karaeng Bayo (RG1)
- Tumassalangga Baraya(ng) (RG2); putra RG1
- I Puang Lowe Lembang (RG3); putra RG2
- Tuniatabanri (RG4); putra RG3
- Karampang ri Gowa (RG5); putra RG4
- Tunatangkaqlopi (RG6); putra RG5
- Batara Gowa Tumenanga ri Parallakkenna (RG7); putra RG6
- Tunijalloq ri Passukkiq (RG8); putra RG7; memerintah hingga tahun 1510.
- Karaeng Tumapaqrisiq Kallongna Kare Mangnguntungi I Daeng Matanre Gallarrang Loaya (RG9); saudara laki-laki RG8 lain ibu; putra RG7; mulai memerintah pada tahun 1510 hingga akhir tahun 1546; wafat pada tahun 1546.
- Karaeng Tunipallangga I Manriyogauq I Daeng Bonto Karaeng Lakiyung (RG10); putra RG9; mulai memerintah pada akhir tahun 1546 hingga awal tahun 1565; wafat pada tahun 1565.
- Karaeng Tunibatta I Taji Barani I Daeng Marompa Karaeng Dataq (RG11); saudara laki-laki RG10; putra RG9; memerintah dalam tahun 1565 selama 40 hari; wafat tahun 1565.
- Karaeng Tunijalloq I Manggorai I Daeng Mammeta Karaeng Bontolangkasaq (RG12); putra RG11; lahir pada tahun 1545; mulai memerintah pada tahun 1565 hingga tahun 1590; wafat tahun 1590.
- Karaeng Tunipasuluq I Tepu Karaeng I Daeng Paraqbung Karaeng Bontolangkasaq (RG13); putra RG12; lahir pada tahun 1575; mulai memerintah pada akhir tahun 1590 hingga awal tahun 1593 (dikeluarkan); wafat 5 Juli 1617.
- Sultan Alauddin I Manngaqrangi I Daeng Manraqbiya Tumenanga ri Gaukanna (RG14); saudara laki-laki RG13; putra RG12; lahir pada tahun 1586; mulai memerintah pada tahun 1593 hingga tahun 1639; wafat 15 Juni 1639.
- Sultan Muhammad Said I Mannuntung I Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Tumenanga ri Papambatuna/Pappabattuna (RG15); putra RG14; lahir 11 Desember 1607; mulai memerintah pada tahun 1639 hingga tahun 1653); wafat 5 November 1653.
- Sultan Hasanuddin I Mallombassi I Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Tumenanga ri Ballaq Pangkana (RG16); putra RG15; lahir 12 Januari 1631; mulai memerintah pada tahun 1653 hingga tahun 1669; wafat 12 Juni 1670.
- Sultan Amir Hamzah I Mappasomba I Daeng Nguraga Tumammalianga ri Alluq (RG17); putra RG 16; lahir 31 Maret 1656; mulai memerintah pada tanggal 29 bulan Juni 1669 hingga 7 Mei 1674; wafat 7 Mei 1674.
- Sultan Muhammad Ali I Mappaosong I Daeng Mangewai Karaeng Bisei Tumatea ri Jakattara (RG18); saudara laki-laki RG17 lain ibu; putra RG16; lahir 29 Nov 1654; mulai memerintah pada tanggal 3 bulan Oktober 1674 hingga 27 Juli 1677 (digulingkan; diasingkan oleh Belanda ke Jakarta); wafat 15 Maret 1681.
- Sultan Abdul Jalil I Mappadulung I Daeng Mattimung Karaeng Campagaya Karaeng Sanrabone Tumenanga ri Lakiyung (RG19); saudara laki-laki RG18; putra RG16; lahir 18 Agustus 1652; mulai memerintah pada tanggal 27 bulan Juli 1677 hingga 17 September 1709; wafat 17 September 1709.
- Sultan Ismail La Pareppa Tu Sappewali Karaeng Anak Moncong Tumenanga ri Sombaopu (RG20); cucu RG19; lahir 18 Januari 1690; mulai memerintah pada tanggal 21 bulan September 1709 hingga 24 Agustus 1712 (dikeluarkan); wafat 1 April 1724.
- Sultan Sirajuddin I Mappauqrangi Karaeng Kanjilo Tumammalianga ri Tallo Tumenanga ri Pasi (RG21); Raja Gowa dan Raja Tallo; putra Raja Tallo Sultan Abdul Qadir; lahir 17 November 1687; dilantik sebagai Raja Tallo setelah kematian ayahandanya pada tanggal 8 Januari 1709; dilantik menjadi Raja Gowa pada tanggal 31 bulan Agustus 1712; memerintah di Gowa hingga 5 November 1735; wafat 22 Januari 1739.
- Sultan Abdul Khair Mansyur I Mallawanggauq Tumenanga ri Gowa (RG22); cucu RG21; putra Raja Tallo Sultan Safiuddin; lahir 25 Agustus 1727; dilantik menjadi Raja Gowa pada 5 November 1735 menggantikan RG21; berkuasa hingga 10 April 1739.
- I Mappaseppeq Daeng Mamaro Karaeng Bontolangkasaq (RG23); anak dari Tumatea ri Selaparang; lahir 14 Maret 1694; diangkat menjadi Raja Gowa pada tanggal 10 April 1739 dalam sebuah aksi kudeta; pergi meninggalkan Gowa pada tanggal 20 Juli 1739; wafat tidak diketahui.
- Sultan Abdul Khair Mansyur I Mallawanggauq Tumenanga ri Gowa (RG22); berkuasa kembali setelah berhasil mengambil alih Gowa pada bulan Juli tahun 1739; memerintah hingga 28 Juli 1742; wafat 28 Juli 1742.
- Sultan Abdul Kuddus I Mappabaqbasaq Tumenanga ri Kalaqbiranna (RG24); saudara laki-laki RG22; putra Raja Tallo Sultan Safiuddin; lahir pada tanggal 27 Desember 1733; mulai memerintah pada tanggal 28 bulan Juli 1742 hingga 21 Desember 1753, wafat 21 Desember 1753.
- Sultan Usman Fakhruddin Batara Gowa (RG25); putra RG24; lahir 9 November 1749; dilantik sebagai Raja Gowa pada tanggal 22 bulan Desember 1753; pergi meninggalkan tahtanya pada tanggal 2 bulan Agustus 1766; diasingkan oleh Belanda ke Ceylon dalam tahun 1767.
- Sultan Muhammad Imaduddin I Mallisujawa Daeng Riboko Arung Mampu Tumenanga ri Tompobalang (RG26); saudara laki-laki RG25; putra RG24; dilantik sebagai Raja Gowa pada tanggal 23 bulan April 1767; pergi meninggalkan tahtanya pada tanggal 10 bulan Januari 1769. Dikeluarkan sebagai Raja Gowa pada tanggal 15 Februari 1769.
- Sultan Zainuddin I Makkaraeng Karaeng Tamasongoq Tumenanga ri Mattowanging (RG27); putra RG21; lahir 26 Desember 1722; diangkat sebagai Raja Gowa pada tanggal 15 Februari 1769; dilantik pada tanggal 30 bulan Agustus 1770; di gulingkan dari tahtanya dalam bulan Juni 1777; wafat 15 September 1778.
- Gowa dibawah penguasaan Sangkilan (1777-1779). Sangkilan adalah seorang yang mengaku sebagai Raja Gowa yang di asingkan ke Ceylon. Sumber lain menyebutkan bahwa ia adalah orang suruhan yang berasal dari Bone. Sangkilan disini bukanlah sebagai Raja, oleh karena itu ia tidak memerintah, ia hanya mengambil alat-alat kebesaran kerajaan setelah menyerang dan menguasai pusat pemerintahan Gowa.
- Sultan Abdul Hadi I Mannawarri Karaeng Bontolangkasa Karaeng Mangasa Tumenanga ri Sambung Jawa (RG28); putra RG27; lahir 8 Desember 1746; diangkat sebagai Raja Gowa dalam tahun 1779; wafat pada tanggal 7 Mei 1810.
- Karaeng Pangkajeqne; putra RG27; saudara RG28; setelah kematian kakaknya (RG28) ditunjuk sebagai penyelenggara pemerintahan di Gowa, namun bukan sebagai Raja Gowa. Karaeng Pangkajeqne menjalankan tugas ini hingga tahun 1811.
- Sultan Abdul Rauf I Mappatunru Karaeng Lembang Parang Tumenanga ri Katangka (RG29); Raja Gowa dan Raja Tallo; lahir 9 Desember 1749; menjadi Raja Gowa dalam tahun 1816; menjadi Raja Tallo dalam tahun 1824; wafat di Katangka pada tahun 1825.
- Sultan Abdul Rahman Karaeng Katangka Tumenanga ri Suangga (RG30); Raja Gowa dan Raja Tallo; menjadi Raja Gowa dalam tahun 1825 setelah kematian Raja Gowa sebelumnya; turun tahta pada bulan september tahun yang sama, selanjutnya menjadi Raja Tallo; wafat di Suangga pada tahun 1845.
- Sultan Abdul Kadir Mohd Aidid I Kumala Karaeng Lembang Parang Tumenanga ri Kakuasanna (RG31); Raja Gowa dan Raja Tallo; putra Mahmud Daeng Sisila Karaeng Berowanging (Tumakbicara Butta di Gowa/Mangkubumi Kerajaan Gowa) dari istrinya Karaeng Mangngarabombang; lahir pada tahun 1817; menjadi Raja Gowa dalam bulan september 1825, namun praktis baru menjadi penyelenggara negara pada tahun 1850 setelah kematian ayahandanya; wafat 30 Januari 1893.
- Sultan Muhammad Idris I Mallingkaan Daeng Manyonri Karaeng Katangka Tumenanga ri Kalabbiranna (RG32); putra RG31; menjadi Raja Gowa setelah kematian ayahandanya; wafat 18 Mei 1895.
- Sultan Muhammad Husain I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang Tumenang ri Bunduqna (RG33); putra RG32; diangkat sebagai Raja Gowa pada tanggal 18 Mei 1895, dilantik pada tanggal 5 Desember 1895; pergi meninggalkan tahtanya pada tanggal 19 Oktober 1905 dan melakukan perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda; wafat pada tanggal 25 Desember 1906.
- Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin I Mangngimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo Tumenanga ri Sungguminasa (RG34); putra RG33; terpilih menjadi Raja Gowa pada tanggal 30 November 1936 untuk mengisi kekosongan tahta yang terjadi sejak tahun 1905; terpilih menjadi Raja Gowa dalam tahun 1936; wafat 20 April 1946.
- Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin Andi Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang (RG35); putra RG34; merupakan Raja Gowa terakhir sekaligus Bupati Gowa pertama. Diangkat sebagai Raja Gowa setelah kematian ayahandanya pada tanggal 20 April 1946, dilantik sebagai Raja Gowa pada tanggal 25 April 1947, memerintah sebagai Raja Gowa hingga tahun 1957. Dilantik menjadi Bupati Gowa pada tanggal 6 Februari 1957, memerintah hingga tahun 1960. Meninggal pada tahun 1978.
Keterangan :
--RG = Raja Gowa
--RT = Raja Tallo
Sumber :
--Blok R., Sejarah Pulau Sulawesi. Calcutta Berita Press, 1817.
--Bundel Adat, 1929.
--Bundel Adat, 1929.
--Beknopte Geschiedenis van het Makassaarsche, Celebes en Onderhoorigheden". Tijschrift voor Nederlandsch Indie, Eerste Deel, Batavia, 1848.
--Lontara Bilang Gowa Tallo.
--Lontara Patturioloang Gowa.
--Lontara Patturioloang Gowa.
--Prof Drs. G.J. Wolhoff dan Abdurrahim, Sedjarah Goa. Jajasan
Kebudajaan Sulawesi. Selatan & Tenggara, 1960.
--Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor U.P/7/2/24 tanggal 6 Pebruari 1957.
--Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor U.P/7/2/24 tanggal 6 Pebruari 1957.
--Tideman. J, De Batara Gowa op Zuid Celebes, Takalar, 1907.
Terima Kasih sudah membaca, jika artikel ini bermanfaat, silahkan di Share ke orang-orang terkedat. Like juga Fanpage kami untuk mengetahui informasi lainnya @makassarpunyacerita ,dan temukan pula kami di Youtube http://bit.ly/2Po04uh
Video Pilihan
Saya meluruskan sejarah untuk kerajaan GOA : saya mulai dari Raja gowa yg ke 33 saja agar kita tdk terlalu jauh ke belakan ,
ReplyDeleteI Mallingkaan Dg Manyonri Krg Lembangparang Sultan Muhammad Idris Raja Goa ke 33 dan Tallo ; mempunyai Istri 2
1. istri Pertama : Sitti Aisya Colli Pujie Arung Barru (Putri Raja Bone) mempunyai Anak 2
- I Makkulau Dg Mallawa Krg Lembangparang Sultang Muhammad Husain Raja Goa 34
- I Mangguluang Krg Lempangang ( andi Bangkung) Raja Tallo Terakhir
2. Istri Kedua : Orang Inggris (kami belum mendapatkan datanya)
- I Manyolarri Krg Sanrobone (Karaenta Data) atau Krg Petoro
I Makkulau Dg Mallawa Krg Lembangparang Sultan Muhammad Husain Raja Goa ke 34 . mempunyai istri 2:
1, Istri Peretama : La Tenri Padang Datoe Sangingng Arung Alitta Dg Sangging : Punya anak 2
- I Mangimangnngi Dg Mallewai, Dg Makkatutu Sultan Muhammad Thahir muhimuddin Raja
Goa ke 35 : Punya Putri 1
# Sitti Nursiah Bungadaeng Dg Pati Raja Sitti Madaeng, Krg Bainea Sultanah Sitti Nursiah Raja
Goa ke 36 dan datoe Luwu
- La Mappanyukki Datoe , I Mallewakkang Dg Baso Arungpone Raja Bone ke 32 : Punya Putra 1
* Muhammad Hasan Hoofd ( Datoe Hasan, Bau Hasan Dg Ngempo) Krg Jongayya Sultan
Hasan Husain Raja Bone Ke 34, Tallo dan raja Bima
Siiti Nursiah Bungadaeng Dg Pati Raja Sitti Madaeng , Krg Bainea Sultanah Sitti Nursiah Raja Gowa ke 36 dan Datoe Luwu
Suami ;
Muhammad Hasan Hoofd ( Datoe Hasan , Bau Hasan Dg Ngempo) Krg Jongayya Sultan Hasan Husain Raja Bone ke 34, Tallo dan Bima
Putra 3 : masih hidup.
1. Basri (Basari) Hasan Mappanyukki Dg Ngempo Krg Galesong terakhir
2. Baharuddin Hasan Mappanyukki Dg ngempo Krg Tabbin Djai
3. Nasir Hasan Mappanyukki Dg Malimpo Krg Lempangan
inilah sekedar informasih agar dapat di ketahui silsila Satu Garis keturunan sesuai Penetapan Kewarisan Pengadilan Agama Sungguminasa Goa