VIDEO : CUPLIKAN PERANG KERAJAAN GOWA [KARAENG TUNIPALLANGGA]


Karaeng Tumapakrisi Kallongna meninggal, Karaeng Tunipallangga menggantikannya sebagai Raja Gowa. Nama pribadinya, semoga saya tidak terkutuk iManriyogau, nama lahirnya (paqdaenganna) disebut Daeng Bonto, gelarnya sebelum ia menjadi penguasa/raja adalah Karaeng Lakiyung. Tiga puluh enam tahun umurnya ketika ia dilantik menjadi Raja Gowa. Delapan belas tahun lamanya ia memerintah [1547-1565], kemudian meninggal. Karaeng ini disebut sebagai seorang yang pemberani (tau barani dudu), seorang yang terkenal (tukapatiyangi) dan seorang yang bijaksana (tugannaqakai). Dialah yang mengalahkan Bajeng, Lengkeseq, orang Polongbangkeng semuanya. Dialah Raja yang pertama berperang dengan orang Bugis di Bampangang. Sehingga menguasai Lamuru dan semua daerah dekat Walanaya.     

Dialah Raja yang menaklukkan Lamuru, Soppeng, Cenrana, Salumekko, Cina, Kacci, Patukung, Kalubimbing, Bulo-Bulo, Kajang, Lamatti. Ditemani naik orang Maros, ia menaklukkan Samanggi, Cenrana, Bengo, Saumata, Camba. Ditemani naik orang Luwu, ia mengambil Saqbu Katina orang Wajo (saqbu kati = bea perang). Ditemani naik orang Sidenreng, dia menaklukkan Otting, Bulu Cenrana, Wajo. Dialah yang menaklukkan Suppa, Sawitto. Dialah yang menjadikan Alitta, Duri, Panaikang sebagai pengikut Gowa. Keseluruhan orang Bugis, ada yang di jadikannya bawahan (na Atai), ada pula yang dijadikannya Palili (pengikut). Dialah yang menaklukkan Bulukumba, Ujung Lowe, Pangnyikkokang, Paliyoi, Gantaran, Wero, Selayar, Bira, tuRiwawobuluka Irateanga. Dialah Raja yang bertitah “Aku berkata, engkau mengiya”. Dialah Raja yang menciptakan jabatan tumakkajananngang anak burakne (tumakkajananngang anak burakne sama dengan menteri khusus urusan pemuda), Dialah Raja yang menyuruh untuk mengambil (mengambil = mempekerjakan) para pandai besi, tukang emas, pembuat rumah, pembuat kapal, pembuat sumpitan, tukang logam, pencanai, palariq?, pemintal tali. Dialah pula Raja yang memisahkan jabatan Tumailalang dengan jabatan Syahbandar. Sehingga iDaeng ri Mangallekana menjabat sebagai syahbandar, nama pribadinya iManngambari, nama kerajaannya disebut iKare Manngaweang. Adapun Tumailalang dijabat oleh iDaeng Pamatteq. Dia juga yang pertama kali mappailalang benteng (mappailalang benteng yakni membangun benteng tanah di sekitar benteng utama?), ampareki taikanga (yang membuat Timbangan), ampareki dacinga (dacing adalah juga sejenis timbangan, biasanya dipakai untuk menimbang beras), yang pertama kali membuat batu bata, yang pertama membuat gantang atau cupak, Dia juga Raja yang pertama menempatkan meriam pada benteng-benteng pertahanan. Dia juga orang Makassar yang pertama kali membuat mesiu, melebur emas, membuat batang?, dialah Raja yang membangung benteng kale Gowa dan benteng sombaopu dengan batu bata, Karaeng Tumapakrisik Kallongna yang membangung pertama kali dengan tanah. Kepada Karaeng inilah, Nahkoda Bonang meminta sebuah perkampungan Melayu (Empoang Jawa). Ketika itu, dia (Nahkoda Bonang) mempersembahkan : sepucuk senapan (kamaleti?); delapan puluh junjungan; se-ekor (sakalaq?); se-ekor (biluqluq?); dan setengah kodi (cinde ilau?); Berkata Nahkoda Bonang ke Karaeng Tunipalangga, 'Ada empat hal yang saya minta dari Tuanku. "Berkatalah Karaenga, 'Apa?' Dia berkata, kami meminta untuk tidak dimasuki pekarangan kami, tidak dinaiki rumah kami, tidak di tuntut pembayaran, jika ada anak-anak kami, tidak menyita barang-barang kami jika ada di antara kami melakukan kejahatan. "Hal ini disetujui oleh Karaenga/Raja. Raja/Karaenga selanjutnya mengatakan, 'Sedangkan kerbau saya saja jika sudah lelah, saya akan istirahatkan di air. Jika beban itu berat, saya akan meletakkannya sebagian. Apalagi engkau sesamaku manusia. 'Kemudian Raja/Karaenga berkata kepada Nahkoda Bonang, Akan tetapi janganlah engkau melakukan pembunuhan di dalam Kerajaanku di luar sepengetahuanKu”. "Lanjut Raja/Karaenga bertanya lagi," Untuk siapa anda berbicara ini? Berkata Nahkoda Bonang kepada Raja/Karaenga, 'Semua dari kami yang bersarung ikat. Yaitu, Orang-orang Pahang, orang-orang Patani, orang-orang Campa, orang-orang Minangkabau, orang-orang Johor. 

Raja ini juga orang pertama yang menyebarkan kompaq (kompaq yakni semacam alat musik?), yang membuat babuka (babuka yakni sejenis pakaian?). Yang membuat perisai besar menjadi kecil, yang memendekkan gagang tombak dan yang pertama membuat peluru Palembang. Dialah yang menaklukkan penguasa besar mandar yang disebut Bila-Bilami. Karaeng inilah yang menaklukkan Toli-Toli dan Kaili. Hanya Bone saja yang belum ditaklukkannya. Selama enam tahun ia bersitegang dengan orang Bone, kemudian meninggal. Meninggal karena sakit. Dalam keadaan sakit ia masih berangkat ke Bone. Di dalam benteng Papolong, sakit yang dideritanya bertambah parah (Papolong adalah benteng pertanahan kerajaan Gowa di Bone). Diketahui oleh karaenga Tumenanga ri Makkowayang. Pergilah iya mengajaknya untuk pulang. Mengiyalah ia untuk kembali ke Gowa. 48 hari lamanya ia di rumahnya, kemudian wafat.

Sumber : Lontara Gowa
Diterjemahkan oleh : Daeng Palallo


Terima Kasih sudah membaca, jika artikel ini bermanfaat, silahkan di Share ke orang-orang terdekat. Like juga Fanpage kami untuk mengetahui informasi lainnya @makassarpunyacerita  

Comments

Popular posts from this blog

Lirik dan Terjemahan Lagu Tea Tonja

Lirik dan Terjemahan Lagu Julei ri Kau

LIRIK DAN TERJEMAHAN LAGU PANGNGUKRANGI