Posts

LIRIK DAN TERJEMAHAN LAGU PANGNGUKRANGI

Image
PANGNGUKRANGI O..... KARAENGKU BATARA Wahai...Tuhanku sang penguasa alam TUNGGALA RITA'SE'REA Yang meliputi segala sesuatu TOJENGI KALANNYINGANTA KARAENG Benarlah KesucianMu TOJENGI KASE'REANTA KARAENG Benarlah KeesaanMu MANNA NASANGKA RUPA Walau banyak yang nampak KASARA NACINI MATA Yang terlihat oleh mata O..... KAMBE NIPAJJARIA Wahai...mahkuk Allah semuanya ASSENG SAI EMPOANNU Ketahuilah kedudukanmu TENAJA LASUNGGU Tak ada yang kekal ANNE RILINO Di dunia ini TEAKI LANIPA'LINGU KAMASE Janganlah disesatkan RIBELO-BELO TALLASA' TAJANNANGA Oleh perhiasan dunia yang tidak akan kekal GASSING KI ANTU TAINGA Seringkali kita dalam kelupaan LONTA NIA'MO PA'RISI Hingga datanglah ujian TANIA ASSENG KALENTA SAYANG Dan kita pun tak sadar NALUSSAKKI LOMPO LINO Tenggelam dalam kegelisahan akan keduniaan ITUNG SAI RI NYAWATA Coba  di renungkan KERE SA'GENTA LAKAMMA Sampai kapan anda akan hidup ANN

Desain Rumah Tradisional Makassar dan Filosofinya

Image
Desain Rumah Tradisional Makassar dan Filosofinya Oleh : Daeng Palallo Sama halnya dengan rumah tradisional Indonesia lainnya,   rumah tradisional Makassar juga menggunakan kayu sebagai bahan utamanya. Balla' Mangkasara atau rumah tradisional Makassar pada umumnya terdiri atas tiga bagian bangunan yakni bangunan depan, bangunan tengah dan bangunan belakang. Bangunan depan disebut dengan   paladang   atau teras rumah, banguan tengah disebut   kale balla   atau badan rumah, adapun bangunan belakang disebut   balla pallu   atau dapur. Paladang   atau teras rumah berfungsi sebagai tempat bersantai ataupun tempat menunggu,   kale balla   atau badan rumah berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang keluarga, sedangkan   balla pallu   atau dapur digunakan untuk kegiatan masak memasak maupun menyimpan alat-alat masak, juga sebagai ruang makan. Kale balla atau badan rumah merupakan bangunan induk, mempunyai bentuk segi empat dengan 5 tiang penyangga ke arah samping atau lebih dan empat tian

Lirik dan Terjemahan Lagu Sirampe Baji

Image
SIRAMPE BAJI PUNNA SALLANG (Jika nanti) NASI'RA TOJENG ((pada akhirnya) RI EROKNU (keinginanmu) ASSIALLE TALLASATTA (untuk dapat hidup bersama) AULE ANDI ALLE TONG MAMI (maka ku mohon kepadamu) KIMASSING TANG RAMPEI (janganlah diantara kita menguak lagi) LEKBA LALOA (masa-masa yang lalu)   PUNNA SALLANG (jika nanti) NIA SARENTA (kita di takdirkan) LA'RAPPUNGANGAN (untuk hidup bersama) SISURAKKANG RI EROTTA (dalam sebuah ikatan perkawinan) AULE ANDI ALLE TONG MAMI (maka ku mohon kepadamu) MASSING NI TARIMA (Agar dapat saling menerima) RI BAJI KODITA (kekurangan masing-masing)   KUSAKBI TONGINNE ANDI (dan ku berharap juga kepadamu) KAPANGNGAINGKU SAYANG (karena rasa cintaku) IYAMINASANGKU ANDI (adapun harapanku) KITEA LANGNGE-LANGNGERANG (janganlah dengar-dengaran ucapan orang lain) KAMMA TOMMI NJO RI NAKKE (demikian juga terhadapku) KUSAKBI TONGKI OH ANDI (akupun berharap) LOMPO PAMMALING-MALINGNU (besar perhatianmu) TALEKBA RUNTUNG PANGNGAI (tak

Lirik dan Terjemahan Lagu Tasisurakkang

Image
Lirik dan Terjemahan Lagu Tasisurakkang Punna ku u'ra-u'rangi  (jika ku mengingat kembali) Sallota sileporang sayang (lamanya waktu kita bersama) Silolekang (kemana-mana kita berdua) Sikamaseang  (selalu berbagi) Allo bangngi Te'ne rannu (siang malam ceria selalu) Tena simpung massing ri nyawa (tak ada beban di dalam hati) Sangka rupa panggaukanta (macam-macam yang kita lakukan) Sa'ge nia' ki takkaluppa (hingga pun kita lupa) Ri karaeng mala'biritta (pada Tuhan sang pencipta)   Kumma'risi tuli rikau (ku selalu membuatmu sakit) Lonnu la lanre (walau demikian tak membuatmu jera) Kupattojennu  (ku akui) Jaina loko' kuboli (banyak luka yang ku simpan) Manna kukamma (namun walaupun demikian perlakuanku) Tena pamminranu  (engkau tidak berubah) Simpung tojengngi nyawaku andi (sedih sangat hati ini) Lanri tenana kisisurakkang (sebab kita tidak berjodoh) Sassa' lalang mami ri nyawaku (sesak dada ini ku rasa) Panggaukangku (perbuatanku) Pammopporang mama  (m

Lirik dan Terjemahan Lagu Tea Tonja

Image
Lirik dan Terjemahan Lagu Tea Tonja By. Ridwan Sau    Pacce tojengi paeng ( Susah memang) Emmpoanna kamasea ( Kedudukan orang yang tak punya) Lani kanyame kapangngaia ( Untuk dapat menikmati yang disukai) Te’neji uru ta’ rampe ( Manisnya yang terasa diawal)   Nupare’ pannyaleori ( Sebagai penghiburan) Pai’ ji paeng kale’ bakkanna ( Pahit ternyata pada akhirnya) Ka’de ji nakuasseng ( Seandainya ku tahu dari awal) Rioloang tangngaingku ( Sebelum ku mencintaimu) Kuerang tonji, bella kalengku ( Kan kubawa dahulu, jauh diri ini) Tea tonja lani janji ( Sebab Ku tak mau juga di janji) Tea tonja la salasa ( Ku tak ingin juga kecewa) Lapa’risi ri sayang rannu ( Apalagi tersakiti dalam urusan cinta) Ti’ring nia moncong mata ( Tiba-tiba saja ada penghalang) Battu pasisa’la ( Datang memisahkan) Apamo gaukku sala ( Apa yang salah dariku) Numalangngi’ langngerang kamma ( Hingga engkau terpengaruh dengan orang lain) Ingka boli’mi nakamma ( Namun walaupun demikian adanya) Sarengkumi kapang (

Mengenal Kerajaan-Kerajaan Tua Makassar Bagian Pertama : Kerajaan BorongloE

Image
Mengenal Kerajaan-Kerajaan Tua Makassar Bagian Pertama : Kerajaan BorongloE Oleh : Daeng Palallo Dahulu, menurut   tradisi, masyarakat adat BorongloE merupakan wilayah yang mandiri dan luas. Entri ini terbagi menjadi dua, yakni BorongloE dan Songkolo. Saat itu seorang perempuan memerintah di BorongloE yang disebut Bau’. Berikut ini, asal muasal dari Bau’ ini : Suatu hari terjadi badai besar yang melanda BorongLoe, disertai dengan kilatan petir. Ketika semuanya tenang, ditemukanlah di sebuah hutan di sebelah barat kampung Songkolo sebuah rumah besar berperabot lengkap, yang tiba-tiba muncul dari tanah, rumah itu terdiri dari tujuh petak ruangan (paqdaserang). Bersamaan dengan itu muncul pula seorang perempuan muda; yang satu tangannya memegang bendera (yang diberi nama*); di satu tangannya lagi memegang badik runcing di kedua sisinya. Sarung badik itu seluruhnya dari emas; cincin di sekelilingnya juga terbuat dari emas yang menyala setebal kepalan tangan anak-anak; gagangnya juga te

Terjemahan Lontara Tuanta Salamaka Bagian Pertama [ Kisah Syech Yusuf Al...

Image