Posts

Showing posts from February, 2019

PATTINGALLOANG, CENDEKIA BESAR MAKASSAR ABAD KE-17

Image
img_palontaraq.id Abad ke 17.  Inilah masa  keemasan renaisans di belahan  bumi Eropa. Masa ketika bangsa eropa memiliki optimisme besar dan yakin bisa menentukan nasib sendiri berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada abad 16, bangsa Eropa sudah maju di bidang maritim. Mereka memiliki kapal yang lebih cepat, memiliki teknologi kompas, peta, meriam diatas kapal dan teknologi lainnya. Ditambah pengetahuan Geografi dan Astronomi, mereka mahir melintasi samudra. Di Portugis misalnya, atas dorongan “Henry the Navigator”, adik raja, dunia maritim negeri ini berkembang pesat. Perkembangan ini membuat  mereka menjelajah dengan motto gold, gospel dan glory. Namun di belahan Dunia Timur, di Nusantara, cahaya renaisans itu hampir-hampir tidak pernah menjadi perhatian kaum elitnya. Apalagi menjadi bahan perdebatan. Mereka masih sibuk dengan kekuasaan dan perebutan wilayah. Persis dalam situasi kebudayaan semacam itu, di Kesultanan Makassar, hidup seorang pangeran bernama Ka

Peran Orang Jawa, Melayu, Aceh dan Arab dalam Islamisasi Kerajaan Gowa

Image
Peran Orang Jawa, Melayu, Aceh dan Arab dalam Islamisasi Kerajaan Gowa Oleh : Daeng Palallo Artikel  ini berupaya menjelaskan peran orang  Jawa,  Melayu , Aceh dan Arab  dalam  proses  Islamisasi  Kerajaan Gowa secara menyeluruh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.    Orang Jawa  di  Makassar Tak dapat di pungkiri bahwa orang-orang Jawa mempunyai peran penting dalam Islam isasi Kerajaan Gowa . Dapat dipastikan bahwa di sekitar muara Sungai Je q neberang, terdapat koloni (daerah permukiman) yang disebut Garassi. Gresik menurut intonasi Makassar menjadi Gara s si. Gresik di Jawa adalah pusat syiar Islam sejak jaman Majapahit , di sini tinggal Maulana Malik Ibrahim, seorang Arab yang juga dikenal dengan nama Sunan Gresik. Koloni orang Jawa lainnya terdapat di Sorobaya, yakni sebuah kampung di selatan Makassar (Sombaopu), saat ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa .  Sorobaya sudah tentu yang dimaksud adalah Surabaya

Kisah Tiga Negara di Sulawesi

Image
Kisah ini adalah sebuah kisah berlatar-belakang sejarah abad ke-16. Kisah ini bercerita tentang tiga kerajaan di Sulawesi bagian selatan,  yakni : Gowa, Galesong dan Bajeng 1 . Kisah ini mengambil referensi dari literatur sejarah maupun dari cerita rakyat yang turun temurun dituturkan secara lisan oleh masyarakat ex tiga kerajaan tersebut. Alur cerita Kisah di mulai pada masa pemerintahan  Karaeng Tumapakrisik Kallongna di Gowa, memerintah dari tahun 1510 hingga tahun 1546, dan berakhir di masa pemerintahan Karaeng Tunipallangga , memerintah dari tahun 1547 sampai tahun 1565. Bermula, ketika Raja Gowa  Karaeng Tumapakrisik Kallongna  berhasil mengalahkan negeri Garassi pada tahun 1511. Dari sini, kerajaan Gowa terus mengadakan perluasan pengaruh maupun wilayah kekuasaannya di Sulawesi. Satu persatu penguasa negeri ditaklukkannya : Katingang; Parigi; Siang; Sidenreng; Lembangan; Panaikang;   Mandalle; Campaga; Sanrobone;   Jipang; Galesong ; Agangnionjok; Kawu; Pakombong